MEDIAAKU.COM – Gigi yang rapi tentu menjadi harapan setiap orang tua, karena tidak hanya berhubungan dengan penampilan, tetapi juga kesehatan mulut anak. Namun, kenyataannya banyak anak yang mengalami susunan gigi tidak rata atau berjejal.Ketidakteraturan gigi dapat dipengaruhi oleh faktor bawaan maupun lingkungan.
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), gigi anak tidak rapi umumnya disebabkan oleh faktor genetik dan kebiasaan buruk seperti mengisap jempol, bernapas melalui mulut, atau penggunaan dot yang berkepanjangan.
Anak yang memiliki orang tua dengan gigi tidak rata cenderung mewarisi bentuk rahang atau ukuran gigi yang serupa.Jika ukuran rahang terlalu kecil sementara ukuran gigi besar, gigi tidak memiliki ruang cukup untuk tumbuh dengan baik sehingga tampak tumpang tindih.
Gigi susu memiliki fungsi penting sebagai penuntun bagi gigi tetap.Jika gigi susu terlalu cepat hilang atau justru terlambat tanggal, gigi tetap bisa tumbuh di posisi yang salah. Faktor gizi juga tidak boleh diabaikan. Kekurangan kalsium, vitamin D, atau protein dapat memengaruhi pertumbuhan tulang rahang sehingga ruang bagi gigi menjadi tidak seimbang.
Ketidakteraturan gigi anak bukan hanya masalah estetika. Anak bisa mengalami kesulitan membersihkan gigi, sehingga risiko karies meningkat. Beberapa anak bahkan merasa minder karena senyumnya kurang rapi.
Memeriksakan gigi anak ke dokter gigi setiap enam bulan adalah langkah sederhana yang dapat membantu mencegah masalah gigi di kemudian hari.
Gigi anak adalah investasi jangka panjang yang akan memengaruhi rasa percaya diri mereka.Merawat gigi bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga bentuk kasih sayang orang tua yang ingin melihat anak tumbuh dengan percaya diri dan bahagia(*/janu)
