MEDIAAKU.COM – Setelah sukses mengarusutamakan program Keluarga Berencana (KB) selama puluhan tahun, kini pemerintah memasuki babak baru dalam strategi kependudukan: Komunitas Berencana.
Konsep ini hadir sebagai respons atas dinamika zaman yang kian kompleks dan menuntut pendekatan kolektif, presisi, serta responsif terhadap pertumbuhan dan perubahan masyarakat.
Melansir dari akun medsos Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Sabtu (21/6/2025), Sekretaris Utama BKKBN, Prof. Budi Setiyono, Dalam kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, belum lama ini, menegaskan pentingnya membangun kesadaran kolektif dalam mengelola masyarakat. Menurutnya, pengelolaan pertumbuhan penduduk bukan lagi semata soal kelahiran, tetapi juga menyangkut perencanaan menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.
“Kita harus mampu membangun kesadaran kolektif bahwa pengelolaan masyarakat itu harus ada perencanaan yang presisi dan detail terhadap kebutuhan pertambahan dan pertumbuhan penduduk,” ujar Prof. Budi.
Perencanaan kependudukan kini mencakup pertanyaan-pertanyaan strategis seperti:
- Berapa jumlah sekolah yang harus disiapkan?
- Berapa banyak dokter dan tenaga kesehatan yang dibutuhkan?
- Apa jenis lapangan kerja dan investasi yang perlu dikembangkan?
Jika pertanyaan-pertanyaan ini tidak dijawab dari sekarang, Prof. Budi memperingatkan bahwa kita bisa menghadapi risiko serius: generasi baru yang rentan stunting, meningkatnya pengangguran, hingga frustrasi sosial.
Kesuksesan pendekatan Komunitas Berencana bergantung pada sinergi lintas sektor. Pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat harus menyatukan langkah dalam satu visi besar yakni membangun Indonesia yang terencana dan berkelanjutan. (*/Stephany)