MEDIAAKU. COM – Sebagai orang tua, kita tentu ingin menjadi panutan yang baik bagi anak-anak. Namun, tidak jarang dalam proses mendidik, orang tua melakukan kesalahan, baik dalam bentuk ucapan yang menyakitkan, perlakuan yang tidak adil, atau keputusan yang tergesa-gesa. Lalu muncul pertanyaan penting jika orang tua bersalah, haruskah mereka meminta maaf kepada anak?
Jawabannya adalah: ya. Meminta maaf kepada anak bukan berarti kehilangan wibawa, melainkan menunjukkan kedewasaan dan kejujuran.
Menurut pendapat Lev Vygotsky,seorang psikolog asal rusia menekankan bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dan budaya, di mana anak-anak belajar dengan mengamati dan meniru orang dewasa atau teman sebaya mereka.
Ketika orang tua mampu mengakui kesalahan dan meminta maaf, anak akan belajar bahwa semua orang bisa salah, dan yang penting adalah bertanggung jawab atas kesalahan itu.
Permintaan maaf dari orang tua memberi dampak positif terhadap perkembangan emosional anak. Mereka merasa dihargai, didengarkan, dan penting dalam hubungan keluarga. Hal ini memperkuat rasa percaya anak terhadap orang tuanya.
Dalam hal ini, anak juga belajar empati dan kepekaan terhadap perasaan orang lain, karena mereka melihat langsung bagaimana orang tuanya memperbaiki hubungan yang sempat terganggu.
Tentu saja cara meminta maaf harus disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak. Gunakan bahasa yang lembut dan jujur. Tidak perlu berlebihan, cukup dengan mengakui kesalahan dan menunjukkan niat untuk memperbaiki. Ini bukan hanya soal kata-kata, tapi soal ketulusan dan penghargaan terhadap perasaan anak.
Perlu dipahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna, termasuk orang tua. Namun, menjadi orang tua yang mau belajar, mengakui kesalahan, dan memperbaiki diri adalah contoh nyata yang jauh lebih kuat daripada sekadar nasihat.(*/janu)
