MEDIAAKU.COM – Cacingan adalah gangguan kesehatan yang sering dialami anak-anak, terutama yang masih aktif bermain di luar rumah.Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang kotor. Cacing seperti Ascaris lumbricoides (cacing gelang), cacing tambang, dan cacing kremi adalah penyebab umum cacingan pada anak.
Ciri-ciri anak yang mengalami cacingan bisa terlihat dari perubahan fisik maupun perilaku. Salah satu tanda yang paling sering muncul adalah perut buncit meski anak tampak kurus. Hal ini terjadi karena cacing menyerap nutrisi dari makanan yang seharusnya diserap tubuh anak.
Akibatnya, anak menjadi mudah lelah, lemas, dan berat badannya sulit naik. Nafsu makan bisa menurun drastis, atau sebaliknya, anak merasa sangat lapar tapi tetap tidak mengalami pertambahan berat badan.
Cacing kremi juga bisa menyebabkan rasa gatal di sekitar anus, terutama saat malam hari. Ini membuat anak gelisah saat tidur dan sering menggaruk area tersebut. Selain itu, anak cacingan bisa mengalami diare atau sembelit, dan dalam beberapa kasus, ditemukan cacing di feses.
Dalam buku “Kesehatan Anak di Lingkungan Tropis” oleh dr. Dedeh Rachmawati, disebutkan bahwa infeksi cacing yang tidak ditangani dengan baik dapat mengganggu perkembangan fisik dan kognitif anak. Kekurangan zat gizi akibat cacingan dapat memengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi anak di sekolah.
Penanganan cacingan harus dimulai dengan menjaga kebersihan. Cuci tangan sebelum makan, potong kuku secara teratur, dan pastikan makanan yang dikonsumsi sudah matang sempurna. Pemberian obat cacing secara berkala juga dianjurkan, terutama bagi anak usia sekolah yang berisiko tinggi.
Menjaga anak bebas dari cacingan bukan hanya soal obat, tapi juga soal kebiasaan hidup bersih yang harus dimulai dari rumah.(*/janu)
