Jakarta – mediaaku.com – Jepang mengumumkan akan menginvestasikan Rp 1,15 Kuadriliun atau sekitar Rp 1000 Triliun lebih (75 Miliar Dolar AS) untuk membantu perekonomian diseluruh kawasan Indo-Pacific guna melawan dominasi China yang semakin meningkat di kawasan.
Pengumuman pemerintah Jepang ini disampaikan melalui Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, pada Senin (20/3) di New Delhi India saat pertemuan dengan Dewan Urusan Luar Negeri, sebagaimana diberitakan Reuters dan Antara.
Dana tersebut disiapkan untuk membantu perekonomian di seluruh kawasan Asia melalui investasi swasta dan pinjaman yen, serta bantuan hibah resmi pemerintah.
Pengumuman tersebut merupakan rencana Jepang sebagai upaya Tokyo untuk menjalin kemitraan yang lebih kuat dengan negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara guna melawan dominasi China yang semakin meningkat di kawasan.
Kishida mengatakan rencana baru terkait Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka memiliki empat pilar, yaitu menjaga perdamaian, menangani masalah global baru dalam kerja sama dengan negara-negara Indo-Pasifik, mencapai konektivitas global melalui berbagai platform, dan memastikan keamanan laut lepas dan udara.
Demi mencapai tujuan itu, Kishida menjanjikan 75 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1000 Triliun lebih ke wilayah-wilayah Indo-Pasifik.
“Kami berencana memperluas kerangka kerja sama Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Kishida kepada Dewan Urusan Luar Negeri India.
Kishida menekankan kerja sama itu akan mencakup peningkatan konektivitas antarnegara dan kebebasan navigasi, yang berfokus terhadap peningkatan pertahanan dan keamanan maritim di antara negara-negara yang memiliki pandangan yang sama.
Langkah ini diambil Jepang, karena China telah meningkatkan kekuatan militernya di Indo-Pasifik bahkan secara cepat memodernisasi angkatan laut mereka seraya menggalakkan kebijakan Belt and Road Initiative.
Saat ini Jepang bersama-sama dengan India, Australia, dan AS yang tergabung dalam aliansi quadrilateral atau yang disebut Quad, dibentuk untuk membendung dominasi China.
Sementara itu, China mengecam aliansi quadrilateral Quad yang dimotori AS, Jepang, India dan Australia tersebut sebagai aliansi yang memiliki mentalitas Perang Dingin yang menargetkan negara-negara lain.

