MEDIAAKU.COM – Kreativitas adalah kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru, menemukan solusi yang berbeda, dan mengekspresikan diri dengan caranya sendiri. Nilai kreativitas pada anak bukan hanya terlihat dari kemampuan menggambar atau bernyanyi, tetapi juga dari cara mereka menyelesaikan masalah, bermain, atau bahkan bercerita.
Menurut Child Development karya Laura E. Berk, kreativitas merupakan bagian penting dalam perkembangan kognitif dan emosional anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk memahami dan mengukur kreativitas anak, bukan untuk membandingkan, tetapi untuk mendukung pertumbuhan mereka secara menyeluruh.
Indikator untuk mengukur kreativitas anak bukan dengan cara memberikan tes yang rumit atau membebani mereka dengan tugas tertentu, tetapi dengan mengamati bagaimana anak bereaksi dalam situasi terbuka, seperti saat bermain peran, membuat sesuatu dari barang bekas, atau membuat cerita dari gambar acak.
Dalam buku Creativity: Flow and the Psychology of Discovery and Invention oleh Mihaly Csikszentmihalyi, disebutkan bahwa kreativitas sering muncul dalam keadaan bebas tekanan, saat anak merasa aman dan tidak takut salah.
Dengan memperhatikan ekspresi mereka ketika melakukan aktivitas,orang tua dapat menilai kegemaran anak dan bagaimana mereka mengeksplorasi melalui imajinasinya, contoh seorang anak yang suka menggambar mungkin mengekspresikan ide melalui warna dan bentuk, sementara yang lain lebih suka menyanyi atau membuat permainan imajinatif. Keberagaman ini menunjukkan bahwa kreativitas tidak bisa diukur hanya dari satu aspek saja. Setiap anak memiliki “bahasa kreatif” yang berbeda.
Jangan terburu-buru menilai kreativitas hanya dari hasil akhirnya. Lihat prosesnya, dengarkan ceritanya, dan hargai setiap upaya yang mereka lakukan. Sebab, dari proses itulah anak-anak belajar mengenal dunia, dan lebih penting lagi mengenal diri mereka sendiri. (*/janu)
