MEDIAAKU.COM – Dipenghujung tahun 2024 yang tinggal beberapa hari lagi berakhir, sejumlah warga
Kawanua di Jakarta, yang dimotori Pengusaha Senior sekaligus Tokoh Kawanua Philip Pantouw, memberikan refleksi ringan dan dorongan bagi para bisnisman, politisi dan pelaku media asal Sulawesi Utara (Sulut) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (20/12/2024) malam.
Hadir selain Om Ile sapaan akrab Philip Pantouw, juga Tokoh Kawanua yang berasal dari Bolaang Mongondow sekaligus bisnisman dan Kader Partai Gerindra AKBP Purn Sjamsurijal Mokoagouw, Pengusaha dan Pengurus Teras Partai Golkar Sulut Vicolina Pusung, Jurnalis Senior asal Sulut yang saat ini terjun sebagai Bisnisman yang memiliki hubungan baik dengan Investor China State Railway Group Co,Ltd Jufry Suak, dan Pengusaha Media sekaligus Direktur mediaaku.com Harris Vandersloot.
Topik pembahasan seputar peluang dunia usaha dan ekonomi Indonesia 2025, politik Sulut, hingga menyoroti harga tiket pesawat Jakarta-Manado Jelang Natal dan Tahun Baru.
Om Ile dalam pandangannya bahwa tahun 2025 mendatang banyak peluang bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk mendapat kecipratan dari pelaksanaan program pemerintah dibeberapa kementerian dan badan, maupun pembangunan dikawasan Ibu Kota Negara (IKN).
Philip menyebut beberapa program pemerintah seperti makan bergizi gratis, pembangunan tiga juta rumah di seluruh Indonesia, dan program investasi dan hilirisasi. Dimana pelaksanaan program tersebut akan melibatkan para pelaku usaha, swasta dan masyarakat untuk menggarap program tersebut.
Karena itu menurut Philip, masyarakat dan swasta harus siap untuk bisa terlibat dalam pelaksanaan program-program tersebut.
Selain itu lanjut Philip, pada 2025 juga pemerintah akan mengejar target investasi dan hilirisasi untuk pengolahan hasil tambang dan hasil pertanian, yang akan berdampak pada tersedianya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Dibidang pertambangan (nikel, emas, minyak) pembangunan smelter, dimana peran swasta tetap dilibatkan untuk itu, guna menuju swasembada energi. “Kita jangan berpikir lagi menjadi komisaris BUMN atau mengincar posisi di pemerintahan Prabowo-Gibran, melainkan terjun dalam dunia usaha,” ungkap Om Ile, yang memiliki pandangan luas ini.
“Ini semua artinya para pelaku usaha, swasta dan investor harus siap jika mau dilibatkan dalam pelaksanaan program ini. Karena tidak mungkin digarap pemerintah,” lanjut Philip.
Sjamsurijal Mokoagouw pada diskusi menyoroti, bahwa untuk terjun sebagai politisi sebaiknya memang harus dibarengi dengan kepemilikan atau terjun ke dunia usaha. Karena itu menurut Sam yang pernah sebagai Caleg Gerindra DPR RI dapil Sulut, bahwa ikut kontestasi politik itu biayanya tinggi, jika tidak memiliki modal yang cukup.
“Oleh Sebab itu, jika terjun sebagai politisi sebaiknya juga terjun dan terlibat dalam dunia usaha,” ujar Sam yang sedang merintis dengan beberapa rekan bisnis dalam beberapa kegiatan proyek.
Vicolina Pusung atau biasa disapa Lina, pada kesempatan diskusi mengakui, bahwa untuk menjadi seorang politisi harus dibarengi kepemilikan usaha. “Sebab ongkos kontestasi politik saat ini menjadi Caleg saja, harus memiliki financial yang cukup,” ungkap Istri Pengusaha Ronny Lumempouw ini.
Lina juga menyoroti mengenai harga tiket pesawat Jakarta-Manado yang melambung tinggi jelang Natal dan Tahun Baru. “Semoga Presiden Prabowo, akan menindak bagi perusahaan penerbangan yang tidak mematuhi kesepakatan penurunan harga tiket pesawat. Sebab jika pesawat penuh, seharusnya perusahaan penerbangan melakukan ekstra flight,” tegas politisi Golkar ini.
Sementara Jufry Suak yang saat ini sedang menjalin hubungan baik dengan beberapa investor China State Railway Group Co,Ltd, menambahkan, saat ini pihaknya sedang meloby pemerintah dan pengusaha di Indonesia untuk menggarap proyek pertambangan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Sulawesi Utara dalam bidang Hub Port di Bitung. “Pelabuhan Bitung salah satu yang diincar Investor China Railway,” ungkap Jufry. (hvs)
Diskusi Ringan Tatap Peluang 2025 Hingga Harga Tiket Pesawat Jelang Natal
