MEDIAAKU. COM – Halo Bunda, apa pernah melihat anak yang tiba-tiba ketakutan ketika melihat Seekor cicak? Atau anak yang tiba-tiba menjerit jerit ketakutan ketika harus naik lift? nah kemungkinan anak tersebut mengalami Fobia.
Pada dasarnya fobia adalah bentuk ketakutan tetapi berlebihan, jelas fobia yang terus menerus akan mengganggu aktivitas si kecil.
Dikutip dari buku “Freeing your child from anxiety” karangan Dr. Tamar Chansky, bahwa orang tua perlu membedakan antara ketakutan normal, misal: Balita takut akan gelap.
Dan fobia yang perlu intervensi, misal: Anak ketakutan untuk tidur sendiri selama berbulan-bulan.
Menurut teori di atas, jenis fobia di bedakan, antara lain:
- Fobia Sosial, yaitu ketakutan pada penilaian ketika berinteraksi dengan teman sebaya.
- Fobia Spesifik, yaitu ketakutan berlebih tentang obyek atau momen tertentu, misal: ketika hujan atau dengan jarum suntik.
- Kecemasan Berpisah. Yaitu ketakutan untuk berpisah dengan dengan orang yang mengasuhnya.
- Kecemasan Akademik. Yakni ketakutan akan kegagalan yang memicu sakit kepala sebelum tes atau ujian.
Karena itu, peran orang tua sangat penting untuk membantu mengurangi bahkan menyembuhkan fobia pada anak.
Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
- Komunikasi Empatik misalnya: “Ibu tahu ini sulit, tapi pasti kita bisa menyelesaikannya”
- Teknik Eksposur. misalnya: Jika anak fobia pada kucing, tindakan bertahapnya adalah:
- Tahap 1: Ajak si kecil melihat gambar kucing lucu.
- Tahap 2: Ajak si kecil menonton video kucing lucu.
- Tahap 3: Ajaklah si kecil mengunjungi tempat yang ada kucing lucu, misalnya  Petshop atau tetangga yang memiliki kucing lucu.
- Permodelan perilaku tenang. Yakni ajari anak untuk menunjukan ketenangan pada waktu stres, misalnya mengambil nafas dalam dalam ketika menghadapi sumber fobia.
- Latihan Relaksasi, misalnya: membayangkan tempat nyaman misal, membayangkan pantai ketika cemas.
- Beri pujian. Ketika anak berhasil mengalahkan ketakutannya.
Memang ada jenis-jenis fobia yang cukup sulit disembuhkan dan memerlukan bantuan ahlinya, misalnya fobia yang mengarah pada depresi, atau segala upaya bunda selama 3-6 bulan tidak berhasil.
Bunda, fobia anak bukan suatu kegagalan pola asuh, melainkan tantangan yang harus diselesaikan dengan kesabaran dan cara yang tepat.
Nah itulah sedikit informasi yang dapat menambah wawasan dalam penanganan si kecil yang mengalami masalah fobia. Semoga artikel ini dapat berguna ya Bun. Terima kasih. (*/janu)
